Sejarah Kedai Kopi

Kopi dibudidayakan di Afrika sejak abad ke-9, tetapi kopi tidak mencapai Eropa sampai abad ke-17. Rumah kopi London abad ke-18 adalah pusat kontroversi, dalam banyak hal, bahkan sampai-sampai sang raja berusaha melarang kopi dan menutup tempat usaha. Menjadi tempat untuk diskusi politik, beberapa kebijakan negara yang baru terbentuk mungkin berasal dari salah satu tempat ini.

Kopi tidak datang melalui rute langsung dari Afrika, tetapi menemukan jalannya ke Inggris melalui rute perdagangan Mediterania dengan dunia Muslim. Ratu Elizabeth I menjengkelkan tetangganya di Eropa dengan membuka hubungan diplomatik dengan teman-teman barunya yang berasal dari Maroko dan Ottoman, membangun hubungan dagang yang baik dan perjanjian pelayaran. Perdagangan ini memungkinkan barang-barang seperti teh dari Asia, kopi, dan cokelat disaring ke Inggris. Timur Tengah memiliki rumah kopi lebih dari seratus tahun sebelum mereka muncul di Inggris.

Pada 1652 Pasqua Rosee, pelayan pedagang pedagang dan seorang imigran dari Ottoman Smyrna, membuka kedai kopi pertama di London, yang kemudian dikenal sebagai "Kepala Turki." "Rumah kopi Rosee, di St Michael's Alley, Cornhill, terletak di pusat distrik keuangan Kota London, dan pelanggan pertamanya adalah pedagang Levant Company, rumah dagang yang mengatur dan mengatur perdagangan dengan Kekaisaran Ottoman. ”

Pada tahun 1662, “Great Turk Coffee House” dibuka, “Rupanya, di dalam dapat ditemukan patung Sultan Almurath IV sendiri, 'tiran paling keji yang pernah memerintah Kekaisaran Ottoman.' Pelanggan tidak hanya dapat menemukan kopi, teh, dan tembakau di sini, tetapi juga cokelat dan sejumlah serbat, yang, menurut Mercurius Publicus (12-19 Maret 1662), dibuat di Turkie; terbuat dari lemon, mawar, dan violet wangi. Tidak hanya kopi yang memikat di antara orang-orang, tetapi juga beberapa budaya Turki. Beberapa orang mulai memakai turban di kedai kopi.

Rumah kopi cepat sekali berkembang, sehingga pada 1663 ada lebih dari 83 rumah kopi di London. Pada awal abad kedelapan belas ada sebanyak lima atau enam ratus.2 Bangsawan Prusia Baron Charles Louis von Pollnitz, yang mengunjungi London pada 1728, menggambarkan mereka sebagai salah satu kesenangan besar kota. Dia menggambarkan bagaimana “Semacam Aturan dengan Bahasa Inggris, pergi setidaknya sekali sehari” ke kedai kopi “di mana mereka berbicara tentang Bisnis dan Berita, membaca Makalah, dan sering saling memandang.” Beberapa perusahaan terkenal bahkan mulai sebagai rumah kopi. Lloyds of London, sebuah perusahaan pialang asuransi, dimulai ketika kedai kopi Edward Lloyd di Tower Street sekitar tahun 1688.

Rumah kopi, yang berasal di Timur Tengah sekitar tahun 1511, dimulai hanya sebagai tempat untuk menikmati minuman eksotis, kopi, tetapi segera berkembang menjadi tempat yang membantu mengubah arah sejarah. Sebelum kedai kopi tiba di London, tempat pertemuan sosial yang biasa adalah sebuah pub atau kedai minuman. Daya tarik pertama terhadap kopi mungkin adalah kebaruan atau kegembiraan dari kafein, tetapi dengan cepat menjadi alasan lain untuk bertemu, dan kedai kopi adalah tempat untuk bersosialisasi.

Seorang pelancong ke London pada tahun 1668 mengatakan, “Rumah Kopi, yang sangat banyak di London, sangat nyaman. Anda memiliki segala macam berita di sana; Anda memiliki Api yang baik, yang dapat Anda duduki selama yang Anda inginkan; Anda memiliki Sepiring Kopi; Anda bertemu Teman-teman Anda untuk transaksi Bisnis, dan semuanya untuk satu sen, jika Anda tidak peduli untuk membelanjakan lebih banyak."

Kedai kopi di Indonesia sudah ada sejak 4 abad lalu, yaitu ketika India mengirimkan bibit kopi Yemen (Arabica) kepada pemerintah Belanda di Batavia pada tahun 1696. Kemudian pada tahun 1711, biji-biji kopi hasil dari perkebunan pertama di Indonesia, dikirim ke Eropa, dan kurang dari 10 tahun saja, pengiriman kopi meningkat hingga 60 ton per tahun. Indonesia pun menjadi harum namanya dan menjadi penghasil kopi terkenal selain Arab dan Ethiopia.

Kedai kopi tertua di Indonesia Warung Tinggi Tek Sun Ho sejak tahun 1878 di Senayan City Jl. Asia Afrika No. 19 Room Crystal Lagoon Gelora Tanah Abang Jakarta Pusat DKI Jakarta, RT.1/RW.3, Gelora, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10270 Tel 72781653

Resources ineedcoffee.com, coffeeland.co.id, qubicle.id

"Kedai kopi yang berusia 138 tahun
ini sudah bertahan melintasi lima generasi keturunannya"

Warung Tinggi Tek Sun Ho
sejak 1978